PUNGGAWA JAMINAN MUTU UTM LAKUKAN BENCHMARKING KE LPM UINSA

pjm utm, Surabaya – Pusat Jaminan Mutu (PJM) UTM kembali melakukan Benchmarking tahun ini. Jika tahun 2015 sasaran benchmarking adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di tahun 2016 ini PJM UTM kembali menunjuk Universitas Islam lainnya yakni, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat tanggal 18 November 2016 kemarin diikuti oleh Dr. Elys Fauziyah (ketua), Dr. Arif Muntasa (anggota) Dr. Kurniyati Indahsari (anggota), Dr. Syamsul Fatoni (anggota), dan Muhammad Anang Setiawan, S. Kom (admin) dari PJM UTM. Sedangkan peserta dari LPM UINSA diikuti oleh Dr. Syamsul Huda (Wakil Rektor I), Dr. Nur Fitriyatin (sekretaris), Dr. Asep Saepul Hamdani (Ka. Pusat Audit dan Pengendalian Mutu), Dr. Phil. Niam (Ka. Pengembangan Mutu), dan M. Thohir, M. Pd (Ka. Pendampingan dan Pengembangan Mutu Mahasiswa).

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Twin Tower Lt.3 Ruang Rapat Wakil Rektor I tersebut berlangsung mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00. Pada kegiatan yang berbentuk diskusi tersebut, masing-masing Lembaga Penjaminan Mutu baik dari UTM maupun UINSA saling bertanya jawab memberikan pengalaman seputar mutu yang sudah diterapkan di masing-masing kampus. Syamsul Huda selaku Wakil Rektor I yang hadir pada kegiatan tersebut berkesempatan membuka jalannya acara. Beliau menyampaikan betapa pentingnya peran dari Lembaga Penjaminan Mutu di kampus.

“Lembaga Penjaminan Mutu adalah jantungnya Perguruan Tinggi dan yang lain adalah pendukung.” Ujar Wakil Rektor I.

Pada kesempatan itu, masing-masing Kepala Bidang LPM UINSA menyampaikan dahulu tugas pokok dan fungsi bidang kelembagaan.

Di mulai dari Dr. Niam selaku Kepala Pengembangan Mutu. Beliau menuturkan tentang penggunaan sistem manajemen mutu dari ISO. Bukan mengacu dari Dikti seperti kebanyakan kampus pada umumnya. Jadi, dengan adanya instansi pengendalian mutu dari luar (ISO) warga kampus khususnya tenaga pendidik dan kependidikan lebih segan dan lebih serius dalam mengerjakan tugas perbaikan mutu kampus. Selain itu, LPM UINSA memiliki jumlah star mutu yang terbilang banyak yakni total 45 standar mutu.

Selain bertanya jawab, kedua lembaga juga saling membandingkan tentang kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Salah satu contohnya adalah kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) untuk Program Studi. Hingga kini LPM UINSA masih belum melaksanakan AMI untuk Program Studi. Sedangkan di UTM, beberapa tahun belakangan agenda tersebut sudah mulai rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

Pada kesempatan itu, sempat pula membahas beberapa hal yang berhubungan dengan mahasiswa, alumni, dan dosen seperti tracer study dan Beban Kerja Dosen. Dokumen SKPI misalnya. Penerbitan dokumen SKPI untuk para wisudawan masih belum dilakukan oleh UINSA. Sedangkan di UTM baru tahun 2016 ini mulai melaksanakan. Itupun masih sebagian kecil prodi yang sudah mulai menerbitkan. Untuk kegiatan tracer study, manajemen UINSA memiliki prosedur yang bagus. Terdapat situs/halaman web yang digunakan untuk mengisi data alumni yang baru lulus. Tracer study yang berjalan di UINSA dibentuk oleh Wakil Rektor III waktu itu. Pusat pengembangan karir terbentuk pula disana. Proses tracer study dilakukan oleh masing-masing program study dengan koordinasi administrasi oleh bagian kemahasiswaan.

Hal menarik yang belum dilaksanakan di UTM dari kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh UINSA adalah kegiatan pengisian BKD untuk dosen. Diawali mengadakan workshop tentang pengisian BKD lalu dilanjutkan dengan perektrutan asesor. Kondisi yang berbeda jika dibandingakan dengan prosedur yang dilakukan di UTM. Dimana prosedur yang dilakukan di UTM diawali dengan pemberitahuan melalui surat kegiatan BKD. Kemudian tim BKD membagi menentukan asesor dan dilanjutkan pembagian asesor dengan asesinya. Setelah itu baru pelaksanaan BKD dilakukan.

Beberapa perbandingan kegiatan diatas diharapkan menjadi acuan maupun contoh baik dari PJM UTM maupun LPM UINSA untuk meningkatkan mutu dari kampus masing-masing. Diharapkan kegiatan bencharking seperti ini tentunya dapat terwujud kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *