PJM UTM LAKUKAN BENCHMARKING DENGAN LPM UIN JAKARTA

Kamis, 4 Desember 2015. Rombongan tim Pusat Jaminan Mutu UTM mengadakan benchmarking (studi banding) ke UIN Syarif Hidayatulla Jakarta. Kegiatan yang diikuti oleh 6 orang dari tim PJM tersebut bertujuan untuk mendapatkan ilmu dari UIN Jakarta yang merupakan kampus unggulan dengan nilai akreditasi A. Tentunya yang paling mendapatkan sorotan atas pencapaian luar biasa UIN Jakarta adalah Lembaga Jaminan Mutu nya. Ya, mereka sudah memiliki Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), setingkat diatas Pusat Jaminan Mutu yang dimiliki UTM saat ini.

UIN Jakarta memang kampus yang bagus dengan fasilitas yang sangat memadai. Salah satu contohnya adalah adanya Hotel Syahida Inn yang terletak di Kampus B. Hotel berlantai 6 tersebut juga memiliki fasilitas yang baik serta jamuan makan pagi. Perlu untuk diketahui, UIN Jakarta memiliki 3 kampus, antara lain Kampus A, Kampus B, dan Kampus C. Gedung Rektorat dan Lembaga Penjaminan Mutu berada di Kampus A yang berjarak sekitar 300 meter dari Kampus B.

Setibanya di ruangan Lembaga Jaminan Mutu, bukan main, luas ruangannya hampir 4 kali lipat ruangan Pusat Jaminan Mutu UTM. Hal tersebut dapat dimaklumi karena mereka memiliki lebih dari 16 anggota.

Dalam acara diskusi yang dihadiri 5 anggota dari LPM UIN Jakarta tersebut, masing-masing saling memperkenalkan dari mulai dari nama hingga tugas-tugas yang dijalankan. Kusmana, sekretaris LPM UIN Jakarta, menyampaikan bahwa Prodi yang baru saja didirikan, merupakan sebuah “masalah” menjelang proses akreditasi BAN PT. Selain itu, beliau juga mengingatkan pentingnya dokumen-dokumen yang lengkap dari setiap prodi guna persiapan akreditasi. Sururin, Ketua LPM, juga menambahkan bahwa pentingnya mengadakan kegiatan penyegaran semacam AMI atau SPMI sebelum dan sesudah akreditas.

Bentuk audit di LPM UIN terbagi menjadi beberapa macam, antara lain audit ISO, AMI, Auidit kemahasiswaan/UKM, Audit sarana pembelajaran, dan audit semua prodi. Dari sekian banyak bentuk audit, nama yang terakhir disebut adalah yang terpenting karena menilai akademik, mahasiswa, sarana pembelajaran.

Selain mendiskusikan tentang akreditasi, tim PJM UTM juga meminta untuk berbagi dengan LPM UIN Jakarta terkait pembagian home base dosen. Bahwa untuk pembagian home base dosen khususnya, cukup disesuaikan dengan kebutuhan dosen tersebut. Agar para dosen lebih giat dalam membuat sebuah penelitian, perlu adanya peningkatan budget agar para dosen lebih semangat dalam meneliti.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *